PENINGKATAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DALAM PENDIDIKAN ISLAM
- Diposting Oleh Admin Web Pascasarjana
- Selasa, 23 Januari 2018
- Dilihat 76 Kali
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan studi wawasan yang dilaksanakan oleh Pascasarjana STAIN Pamekasan yang berlangsung di Gedung Pertemuan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 9 Mei 2017. Kegiatan ini diawali dengan kata sambutan oleh Direktur Pascasarjana STAIN Pamekasan (Dr. H. Zainuddin Syarif, M.Ag). Kegiatan ini diikuti oleh para mahasiswa semester 3 (tiga) pascasarjana STAIN Pamekasan. Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin untuk pada semester genap Tahun Akademik 2016/2017. Kegiatan ini merupakan kegiatan penting dalam rangka mengembangkan keilmuan mahasiswa sesuai dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara khusus, kegiatan dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai ajang silaturrahim dan bentuk realisasi dari kerja sama kelembagaan yang telah ditandatangani oleh kedua pihak, terutama dalam bidang pengembangan sumber daya mahasiswa.
Selanjutnya, Dr. Muqowim, M.Ag, yang memberikan sambutan atas nama pimpinan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kegiatan ilmiah yang perlu dikembangkan, terutama berkenaan dengan semangat mahasiswa pengembangan kapasitas kepemimpinannya sebagai pengelola pendidikan Islam. Ia pun mengundang para mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan yang ia gelar bersama dengan mahasiswa pascarjana FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan yang dipandu oleh moderator, Dr. Siswanto, M.Pd.I (Ketua Program Magister PAI Pascasarjana STAIN Pamekasan) bertema “Peningkatan Kepemimpinan Transformatif dalam Pendidikan Islam”. Dalam awal kuliahnya, Dr. Ema Marhumah menyampaikan tentang urgensi kepemimpinan dalam pendidikan. kepemimpinan menjadi modal utama dalam membangun cita-cita bersama. Ia mengungkap pendapat Hungtington tentang “multiple identities” yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses kepemimpinan. Di antara identitas tersebut adalah Physically [skin, hair, height, age], Geography, Economic background, Culturally, Politically, Sosially dan Gender Selanjutnya, ia mengemukakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat tergantung pada kemampuan kepemimpinan mengelola sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Sebaik apapun sumber daya yang dimiliki, ketika para pemimpin pendidikan tidak mempunyai paradigma dan visi yang futuristik maka sumber daya tersebut hanya akan menjadi tumpukan sumber yang kurang fungsional.
Karena itu, perubahan mindset pemimpin pendidikan menjadi prioritas utama jika ingin terjadi perubahan dalam proses pendidikan. Kualitas mutlak kepemimpinan pendidikan adalah visi. Visi merupakan gambaran (wawasan) tentang lembaga pendidikan yang diinginkan di masa jauh ke depan. Visi merupakan sasaran agung. Pada level personal, visi itu sama dengan cita-cita (walaupun tidak sekadar cita-cita). Pada level lembaga visi merupakan gambaran masa depan yang ingin diciptakan. Dalam mewujudkan kepemimpinan yang visioner, maka seorang pemimpin pendidikan perlu memegang prinsip-prinsip Menciptakan pengaruh positif terhadap orang lain, Menetapkan prioritas yang tepat, Membangun integritas, Menciptakan perubahan yang positif, Menyelesaikan masalah, Memiliki perilaku positif, Mengembangkan manusia, Memiliki Visi, Disiplin diri dan Mengembangkan staf.